Membeli Properti Dengan Uang Orang Lain

​Konon ada dua persamaan orang-orang kaya di seluruh dunia. Pertama, mereka memiliki integritas, dan kedua, mereka memiliki properti. Properti adalah kata yang seksi di benak dan pikiran orang kaya di seluruh dunia. Menurut Ongky Hojanto seorang penulis dan motivator dalam bukunya yang berjudul “Financial Revolution in Action” akan memberi Anda cara membeli properti dengan uang orang lain yang secara pribadi sudah dipraktikkan dan dibuktikan kedahsyatannya.

Ada sepuluh keuntungan berinvestasi di properti (Sumber: Properti Moderat karya Benny Lo.)

  1. Nilai investasi yang selalu naik

Apakah Anda pernah mendengar harga tanah saat ini turun jika dibandingkan beberapa tahun lalu, saat pertama kali tanah tersebut dijual? Setelah krisis ekonomi pada tahun 1997 mereda, nilai properti langsung melonjak tajam. Jadi, kenaikan nilai properti selalu lebih tinggi dari inflasi.

 2. Anda tidak harus membayar semuanya

Jika Anda ingin membeli properti senilai 200 juta rupiah, apakah Anda harus mempunyai dana tunai sebanyak itu? Tentu saja tidak! Anda cukup menyediakan dana 10% (10 juta rupiah) atau 20% (20 juta rupiah). Kekurangannya dapat Anda peroleh melalui lembaga keuangan (bank). Dengan cara dan strategi tertentu, Anda bahkan dapat menggunakan dana dari pihak lain untuk membayar DP (down payment) dan Anda tetap dapat memiliki properti tersebut.

 3. Kontrol sepenuhnya ada di tangan Anda

Apakah Anda dapat mengontrol harga saham, obligasi, reksa dana, atau aset surat berharga lainnya? Dengan instrumen properti, Anda dapat menentukan harga jual properti dan mengaturnya sendiri, dapat dinaikkan dan diturunkan dalam kondisi tertentu. Yang sangat berbeda dengan bisnis lainnya, properti dapat menghasilkan uang secara terus menerus tanpa harus dijual, yaitu dengan cara disewakan.

4. Untung saat membeli

Anda pasti bingung membaca judul di atas dan bertanya: “Mana ada bisnis yang untung saat membeli? Jelas-jelas membeli itu mengeluarkan uang atau mengurangi penghasilan.” Berikut ilustrasi sederhana: harga pasar suatu properti senilai 100 juta rupiah, sedangkan NJOP-nya (nilai jual objek pajak) senilai 80 juta rupiah. Namun, karena penjual sangat memerlukan uang kontan, properti tersebut dijual kepada Anda seharga 70 juta rupiah. Berarti dari “nilai buku” pada saat membeli Anda sudah mengantongi keuntungan 30 juta rupiah. Di bisnis lain, keuntungan baru diperoleh setelah beberapa bulan ke depan.

5. Nilai aset bertambah dengan modal minimal

Nilai properti dapat ditingkatkan dengan cara-cara sederhana, misalnya properti yang sudah kusam dapat dicat ulang. Dengan begitu, Anda sudah dapat meningkatkan nilai jualnya.

 6. Memperoleh uang tanpa menjual

Mendapatkan uang tanpa menjual properti dapat dilakukan dengan cara pendanaan kembali. Anda cukup mengundang pihak appraisal (taksasi) – penilai properti – untuk menilai kembali berapa harga properti saat ini. Hasil kenaikan penilaian itu dapat Anda gunakan untuk memperoleh pinjaman lebih banyak sehingga Anda memperoleh dana segar guna membeli properti berikutnya.

 7. Dua keuntungan sekaligus

Capital gain : selisih harga saat ini dan harga saat membeli.

Cash flow : penghasilan yang diberikan properti tersebut (disewakan atau bisnis di atasnya).

8. Menghemat waktu

Bisnis properti tidak memerlukan kehadiran Anda setiap hari untuk mengontrolnya. Misalnya, Anda memiliki properti sewa maka Anda hanya perlu setahun sekali meninjau properti sekaligus menagih uang sewa tahunan dari penyewa. Atau jika Anda memiliki rumah kos, Anda cukup mempekerjakan orang untuk mengontrol rutinitas harian pengguna kos atau mendatangi tempat kos sebulan sekali untuk menerima pembayaran dari anak kos.

9. Mudah dijaminkan ke bank

Menurut Anda, jika Anda memerlukan dana pinjaman dan mengajukan permohonan ke bank, jaminan jenis apa yang diminta oleh pihak bank? Tentu saja, properti jaminannya. Pihak bank sangat paham risiko investasi properti jauh lebih rendah dibandingkan beragam jenis investasi lainnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan rendahnya suku bunga pinjaman KPR dibandingkan suku bunga kredit lainnya.

10. Sarana tercepat mengumpulkan aset

Misalkan Anda punya uang tunai sebesar 200 juta rupiah. Menurut Anda, kira-kira berapa banyak properti yang dapat Anda beli? Jika pihak bank memperbolehkan cukup membayar 20% sebagai down payment dari total harga properti, untuk properti dengan nilai 500 juta rupiah Anda cukup membayar 100 juta rupiah. Jadi, dengan uang Anda yang sebesar 200 juta rupiah tersebut, Anda dapat memperoleh dua unit properti senilai 1 miliar rupiah (dengan harga masing-masing 500 juta rupiah). Atau Anda dapat memiliki sepuluh unit dengan harga properti 100 juta rupiah per unit hanya dengan uang 200 juta rupiah. Masih banyak kemungkinan lain. Semuanya tergantung kemampuan Anda dalam menganalisis situasi, kondisi, dan lokasi suatu properti.